“Setiap
pekerjaan penting yang tidak diawali dengan bismillahirrahmanirrahim, maka
pekerjaan itu akan terputus.” (HR Ibu Hibban)
Bagi
setiap muslim bacaan yang paling banyak dibaca, dihafal, dan diucapkan
adalah basmallah atau lengkapnya bismillahirrahmanirrahim. Mulai dari
anak-anak, ucapan ini sudah diajarkan di TK, bahkan jauh sebelum masuk
sekolah.
Bagi
Allah sendiri, basmallah merupakan satu ucapan yang bernilai sangat tinggi, yang karenanya sebelum dituliskan sesuatu di Lauhul Mahfudz
terlebih dahulu ditulis bismillah. Yang demikian itu dikabarkan oleh
Rasulullah Salallaahu `alaihi wa salam melalui haditsnya:
“Sesuatu
yang pertama-tama dicatat oleh Allah di Lauhul Makhfudz, sebelum mencatat
segala sesuatu yang lain, adalah ayat Bismillahirahmanirrahim.” (HR ad-Dailami
dari Ibnu Abbas)
Dalam
riwayat Ibnu Marduwaih dari Jabir bin Abdullah, disebutkan bahwa ketika
turun ayat basmallah, alam menjadi bergolak. Yakni awan lari ke arah timur,
angin menjadi diam, laut bergelombang, semua binatang memasang telinga
untuk mendengarkannya, dan setan-setan dari langit dilaknat oleh Allah.
Al-Qur'an
yang berisi 114 surat, semuanya diawali dengan bismillah, kecuali satu
surat saja, yaitu surat Al-Bara-ah atau At-Taubah. Selain surat tersebut,
semua dimulai dengan menyebut Asma Allah yang Rahman dan Rahim.
Satu
hal yang istimewa lagi bahwa hanya dua nabi saja yang langsung mendapatkan
wahyu basmalah, yaitu Nabi Sulaiman `Alaihis salam dan Nabi
Muhammad Saw. Tentang wahyu bismillah yang diturunkan kepada Nabi Sulaiman
As, dicatat dalam al-Qur'an:
“Berkata
(Bilqis): hai pembesar-pembesar, sesungguhnya telah dijatuhkan kepadaku
sebuah surat yang mulia. Sesungguhnya surat itu dari Sulaiman dan
sesungguhnya (isinya) Bismillahirrahmanirrahim.” (an-Naml: 29-30)
Pengaruh
ucapan basmallah itu luar biasa sehingga Ratu Bilqis yang mempunyai
kekuasaan yang sangat besar pada waktu itu terkesima, dan menyebut surat
Sulaiman dengan sebutan surat yang mulia. Ia tidak main-main dengan isi
surat itu, yang karenanya ditanggapi dengan serius, yang pada ujungnya,
Ratu Bilqis yang musyrik itu akhirnya berserah diri dengan Islam. Bahkan
ia sendiri akhirnya menjadi istri Sulaiman.
Rasulullah
dalam da'wahnya sangat rajin berkirim surat kepada raja-raja dan para
penguasa negara-negara pada saat itu. Dalam setiap suratnya, beliau selalu
memulianya dengan ucapan bismillahirrahmanirrahim. Melalui
surat-surat itu beliau berda'wah, dan mengajak mereka kepada jalan Islam.
Pengaruhnya
luar biasa, sehingga dalam waktu yang tidak terlalu lama, negara negara di
jazirah Arab akhirnya menjadi islam, berikut para penguasa dan rakyatnya.
Memulai
segala sesuatu dengan bismillah tidak saja pada urusan-urusan yang besar. Akan tetapi pada urusan sehari-hari yang rutin dikerjakan hendaknya
diawali dengan ucapan bismillah. Semua amalan akan bernilai ibadah yang
berpahala jika diawali dengan basmalah. Makan, minum, olah raga, belajar,
memasak, menulis, bepergian, memimpin rapat, dan semua aktivitas
sehari-hari akan bernilai ibadah dan berpahala jika diawali dengan
bismillah.
Sebaliknya,
semua amalan, termasuk amalan ibadah akan kehilangan pahalanya jika tidak
diawali dengan bismillah. Rasulullah mengingatkan ummatnya:
“Setiap
pekerjaan penting yang tidak diawali dengan bismillahirrahmanirrahim, maka
pekerjaan itu akan terputus.” (HR Ibu Hibban)
Ketika
beliau mendatangi istrinya, tak lupa beliau selalu membaca bismillah, yang
kemudian dilanjutkan dengan do'a: Allahumma jannibnasy-syaithaa wa
jannibisy-syaithana ma razaqtana (dengan nama Allah, ya Allah jauhkanlah
kami dari syetan, dan jauhkanlah apa yang Engkau berikan kepada kami dari
syetan).
Apa
yang beliau kerjakan adalah contoh agar ditiru oleh kaum Muslimin. Dalam
hadits riwayat Bukhari dan Muslim disebutkan bahwa jika seseorang yang
hendak mendatangi istrinya dan membaca do'a tersebut, jika dari hasil
percampuran dengan istrinya itu ditaqdirkan Allah menjadi seorang anak,
maka syetan tidak akan mengganggu selama-lamanya.
Kajian
kita kali ini tak hendak menyebut keistimewaan basmalah, tapi ingin
menyingkap sedikit rahasia di balik kalimat basmalah dan pengaruhnya dalam
kehidupan nyata. Bukankah dengan memulai suatu pekerjaan dengan sebutan basmallah
berarti telah mengikut sertakan Allah swt dalam setiap langkahnya?
Bukankah dengan sebutan basmallah berarti mengundang perkenan Allah
sekaligus mendo'a untuk kesuksesannya?
Tanda-tanda
Mereka yang Ber-Bismillah
Dalam
kehidupan sosial, kasih sayang merupakan penyangga utama dalam membina
keharmonisan. Tanpa kasih sayang, masyarakat manusia bagai hidup dalam
kesendirian, bahkan tidak jarang yang selalu merasa dalam ancaman. Takut,
gelisah, khawatir, gundah gulana selalu menyelimuti pemikiranya.
Masyarakat
yang diliputi rasa kasih sayang, dalam al-Qur'an disebut sebagai
masyarakat Marhamah, yaitu masyarakat yang dijiwai oleh semangat cinta
mencintai, kasih mengasihi. Masyarakat yang demikian itu digambarkan oleh
Syeikh Mahmud Syaltut sebagai berikut:
Orang-orang
besar menyayangi yang kecil, orang-orang kecil menghargai yang besar.
Orang-orang kaya melapangkan orang-orang yang miskin, orang-orang yang pandai menunjuki orang-orang yang
dungu.
Orang-orang yang diadili memandang hakim sebagai rahmat, sebagaimana pandangan anak terhadap orang
tuanya, murid terhadap guru, dan orang sakit terhadap dokter.
Semua itu hidup dalam suasana kasih mengasihi, dan saling berbagi kebahagiaan dan
kebaikan.
Dalam
al-Qur'an, orang yang mendapatkan kasih sayang Allah disebut sebagai `Ibadurrahman
(Hamba dari Yang Maha Pengasih). Mereka mempunyai 14 tanda-tanda, sifat
dan karakter sebagaimana disebutkan dalam al-Qur'an surat al-Furqan ayat
63-77:
-
Rendah hati
“Dan
hamba-hamba Tuhan yang Maha Penyayang itu (ialah) orang-orang yang
berjalan di atas bumi dengan rendah hati...”
-
Menghindarkan diri dari orang-orang yang jahil
“dan
apabila orang-orang jahil menyapa mereka, mereka mengucapkan kata-kata
yang baik.”
-
Tekun dan bersungguh-sungguh dalam beribadah
“Dan
orang-orang yang pada waktu malam sujud dan berdiri (shalat) bagi Tuhannya.”
-
Senantiasa berdo'a
“Dan
orang-orang yang berkata, Ya Tuhan kami, hindarkanlah adzab jahannam dari
kami, sungguh azab-Nya adalah kekal. Sesungguhnya Jahannam itu
seburuk-buruk tempat menetap dan tempat kediaman.”
-
Tidak royal dan tidak kikir
“Dan
orang-orang yang apabila membelanjakan (harta), mereka tidak
berlebih-lebihan, dan tidak (pula) kikir, dan adalah (pembelanjaan itu) di
tengah-tengah antara yang demikian.”
-
Hanya berTuhankan Allah
“Dan
orang-orang yang tidak menyembah Tuhan yang lain beserta Allah..”
-
Tidak membunuh
[makhluk] yang diharamkan Allah
“..dan
tidak membunuh jiwa yang diharamkan Allah (membunuhnya) kecuali dengan
alasan yang benar,...”
-
Tidak berzina
“..dan
tidak berzina, barangsiapa yang melakukan demikian itu, niscaya dia dapat
(pembalasan) dosa (nya). Yakni akan dilipatgandakan azab untuknya pada
hari kiamat dan dia akan kekal salam azab itu, dalam keadaan terhina.”
-
Bertaubat secara sungguh-sungguh
“Kecuali
orang-orang yang bertaubat, beriman dan mengerjakan amal shaleh, maka
mereka itu kejahatan mereka diganti Allah dengan kebajikan. Dan adalah
Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. Dan orang yang bertaubat, dan
mengerjakan amal shaleh, maka sesungguhnya dia bertaubat kepada Allah
dengan taubat yang sebenarnya.”
-
Tidak bersumpah palsu
“Dan
orang-orang yang tidak memberikan persaksian palsu,...”
-
Bersungguh-sungguh mencapai hasil terbaik dalam berkarya
“dan
apabila mereka bertemu dengan (orang-orang) yang mengerjakan (perbuatan-perbuatan)
yang tidak berfaedah, mereka lalui saja dengan menjaga kehormatannya.”
-
Terbuka telinga dan mata hatinya
“Dan
orang-orang yang apabila diberi peringatan dengan ayat-ayat Tuhan mereka,
mereka tidaklah menghadapinya sebagai orang-orang yang tuli dan buta.”
-
Bertanggung jawab atas keturunannya
“Dan
orang-orang yang berkata: “ Ya Tuhan kami, anugerahkanlah kepada kami
istri-istri kami dan keturunan kami sebagai penggembira hati(kami),...”
-
Menjadi pemimpin berdasarkan ketaatan kepada Allah
“dan
jadikanlah kami imam bagi orang-orang yang bertaqwa.”
Keempat
belas tanda utama itu mengantarkan manusia pada konsekuensi yang sangat
membahagiakan, yaitu:
“Mereka
itulah orang yang dibalasi dengan martabat yang tinggi (dalam syurga)
karena kesabaran merka dan mereka disambut dengan penghormatan dan ucapan
selamat di dalamnya. Mereka kekal di dalamnya.
Syurga
itu sebaik-baik tempat menetap dan tempat kediaman. Katakanlah ( kepada
orang-orang musyrik) : “Tuhanku tidak mengindahkan kamu, melainkan kalau
ada ibadahmu. (Tetapi bagaimana kamu beribadat kepada-Nya), padahal kamu
sungguh telah mendustakan-Nya? Karena itu kelak (azab) pasti (menimpamu).”
Maha
benar Allah atas segala kata-kata-Nya.
|