PENDAHULUAN.
Sadar atau
tidak, informasi merupakan komoditi strategis yang
menentukan banyak hal dalam kehidupan dan kemajuan peradaban umat manusia.
Proses pengolahan informasi, pendataan / penyimpanan informasi, interaksi
informasi dengan manusia maupun antar lembaga dan instansi memegang peran yang
tidak kecil. Perlancaran berbagai proses yang berkaitan dengan informasi akan
dapat memberi dampak yang cukup berarti dalam kehidupan sehari-hari banyak
orang.
Dunia komputer merupakan dunia yang sudah tidak asing lagi bagi
kebanyakan karyasiswa di Kanada. Apalagi dengan adanya wadah seperti "warung
elektronik" c1exsun@watshine.waterloo.edu
, terasa bahwa potensi teknologi komputer sangat besar untuk memperlancar
berbagai proses yang berkaitan dengan pembangunan suatu bangsa. Sampai di mana
potensi tersebut dapat dimanfaatkan tergantung pada pematangan seseorang dalam
menggunakan media elektronika jaringan komputer tersebvut.
Selain itu, hal tersebut tergantung juga dari pencarian bentuk yang
cocok untuk kebanyakan orang Indonesia. Ambil sebagai contoh kelompok diskusi
pau-mikro-net pau-mikro@eeserv.ee.umanitoba.ca
. Dalam pau-mikro-net, praktis pembicaraan lebih terarah pada teknologi
mikroelektronika dan kaitannya dengan pembangunan di Indonesia. Hasil yang
diperoleh juga telah tampak dengan presentasi hasil diskusi di pau-mikro-net
di seminar karyasiswa di
Inggris (University of
Salford), Desember 1990 [1]. "warung" merupakan wadah komunikasi
elektronis karyasiswa Indonesia pertama yang berhasil membuahkan hasil
pemikirannya dalam bentuk tulisan‑tulisan dan bahkan berhasil
menerbitkan salah satu pemikirannya di KOMPAS, 6 Agustus 1991 [2].
Namun, apakah "warung" sudah sepenuhnya memanfaatkan potensi
jaringan komputer masih perlu direnungkan. Faktor manusia memegang peranan
sangat penting dalam proses pemasyarakatan dan pemanfaatan teknologi tinggi
seperti komputer.
Hal lain yang mungkin perlu dipikirkan secara seksama adalah masalah
kelembagaan jaringan komputer yang menjamin kelangsungan beroperasinya
jaringan komputer itu. Hal ini menjadi penting jika kita akan dengan sepenuh
hati menerapkan teknologi jaringan komputer di Indonesia. Pemikiran ini
mengacu pada bentuk kelembagaan jaringan InterNet yang mirip dengan sebuah
koperasi internasional. Tentunya konsep ini akan sangat berguna untuk
diterapkan di Indonesia mengingat dalam jaringan komputer sebetulnya satu
anggota jaringan memberikan sebagian kemampuan prasarana komunikasi yang ada
padanya kepada anggota yang lain. Jelas disini anggota / komputer yang satu
bergantung pada komputer yang lain dalam membentuk sebuah jaringan komputer.
Konsep ini saat ini sedang dipikirkan oleh beberapa anggota pau-mikro-net,
kami berharap dapat menuangkan pemikiran ini dalam bentuk tulisan di KOMPAS.
Melihat latar belakang para peserta / hadirin yang umumnya cukup "komputer
literate", dalam kesempatan ini penulis berharap untuk memperoleh masukan
tambahan mengenai aspek strategi pembangunan infra-structure jaringan komputer
di Indonesia. Beberapa hal tentang aspek ini sempat penulis tuangkan dalam
[3][4][5][6]. Dalam kesempatan ini, penulis akan mencoba menitik beratkan pada
laporan secara garis besar usaha-usaha pembangunan prasarana fisik jaringan
komputer biaya murah menggunakan radio. Sejauh ini telah melibatkan staf di
beberapa lembaga di Indonesia seperti PAU Mikroelektronika ITB, jurusan teknik
elektro ITB, dan PIKSI ITB. Usaha untuk menjalin kerjasama teknis dengan
industri komputer dan mikroelektronika di Indonesia tengah dijajaki. Penulis
berharap bahwa laporan yang sifatnya sangat kasar ini dapat memberi sedikit
informasi tentang alternatif jaringan komputer yang mungkin dan yang tengah
dikembangkan di Indonesia. Berbekal masukan tentang alternatif perangkat keras
/ sistem jaringan komputer di Indonesia, komentar, saran dan kritik tentang
strategi pemasyarakatan jaringan komputer di Indonesia dapat rekan-rekan
berikan. Sebelumnya penulis mengucapkan banyak terima kasih.
Application
Layer
|
Presentation
Layer
|
Session
Layer
|
Transport
Layer
|
Network
Layer
|
Link
Layer
|
Physcal
Layer
|
Gambar
1. Lapisan Protokol Dalam Jaringan Komputer
KONSEP
JARINGAN KOMPUTER.
Dalam bagian
ini, konsep
yang digunakan dalam jaringan komputer diterangkan secara sederhana.
Pembahasan akan mengadopsi pada standard protokol (standar tatacara interaksi)
komunikasi komputer ISO yang umum digunakan. Alternatif jaringan komputer yang
ada di Indonesia akan di bahas mengacu pada standard protokol komunikasi ISO
tersebut.
Dalam bagian ini diterangkan konsep yang digunakan dalam jaringan
komputer secara sederhana. Pembahasan akan mengadopsi pada standard protokol
komunikasi komputer ISO yang umum digunakan. Alternatif jaringan komputer yang
ada di Indonesia akan di bahas mengacu pada standard protokol komunikasi ISO
tersebut.
Konsep jaringan komputer dapat diterangkan secara sederhana dengan
memandang berbagai lapisan protokol komunikasi yang digunakan. Secara umum
lapisan protokol komunikasi yang digunakan dapat dibagi dalam tujuh (7)
lapisan protokol seperti tampak pada Gambar 1. Lapiusan-lapisan ini adalah
[7]:
-
physical
layer.
Lapisan terbawah berupa perangkat keras saluran komunikasi yang digunakan.
Perangkat ini dapat berupa saluran telepon, pesawat radio komunikasi,
perangkat modem dan komputer.
-
link
layer protocol.
Protokol komunikasi yang mengatur komunikasi antara dua komputer. Secara
sederhana, protokol ini hanya mengatur pengiriman data antara dua komputer
melalui physical layer yang ada.
-
network
layer protocol.
Protokol ini mengontrol hubungan antar komputer dalam jaringan yang
mengkaitkan banyak komputer. Sebagai contoh pencarian route hubungan
antara satu komputer dengan komputer yang lain dibantu oleh protokol ini.
-
transport
layer protocol.
Protokol ini menjaga keandalan pengiriman data dari satu komputer ke
komputer yang lain dalam jaringan komputer.
-
session
layer.
Dilakukan oleh operating system komputer.
-
presentation
layer.
Dilakukan oleh operating system komputer.
-
application
layer.
Program aplikasi yang dijalankan oleh pemakai, seperti surat elektronis,
telnet, file transfer protocol (ftp) dan banyak lagi.
Walaupun
secara teoritis ada 7 lapisan protokol, pada kenyataannya tidak selalu semua
lapisan digunakan oleh jaringan. Sebagai contoh di jaringan
InterNet, yang digunakan oleh sebagian besar dari kita di Perguruan
Tinggi luar negeri, cukup menggunakan 5 lapisan dari ketujuh lapisan yang ada.
2 lapisan lainnya, session layer dan presentation layer, dilakukan oleh
operating system komputer yang digunakan. Pada beberapa teknik jaringan
komputer yang sangat sederhana lapisan lapisan protokol yang rumit
umumnya tidak digunakan, dan program aplikasi (lapisan 7) langsung
ditumpangkan pada lapisan fisik (lapisan 1). Pada bagian selanjutnya akan
dibahas secara garis besar alternatif jaringan komputer yang ada mengacu pada
lapisan protokol yang digunakan.
ALTERNATIF
JARINGAN KOMPUTER YANG ADA.
Pada sub bagian
ini, beberapa alternatif jaringan komputer yang ada di
Indonesia akan di bahas. Kami akan mencoba mengacu pada konsep 7 lapisan
protokol di atas. Sebagai acuan tambahan, kami akan menggunakan jaringan
InterNet dan jaringan UUCP. Penulis mencoba membandingkan beberapa jenis
jaringan komputer yang saat ini beroperasi di Indonesia, yang meliputi UNINET
(dikelola oleh PUSILKOM-UI); SKDP (dikelola oleh PERUMTEL & INDOSAT);
PAKSATNET (pernah dikembangkan oleh PT. INTI); FidoNet (BBS yang dikelola para
hobby computer) dan AMPRNet (yang dijalankan oleh operator amatir radio).
Perbandingan berbagai jaringan komputer yang ada di Indonesia terlihat pada
Tabel 1.
Tabel
1. Perbandingan Berbagai Jaringan Komputer.
Nama
Jaringan
|
Physical
Layer
|
Protokol
|
Servis
|
InterNet
|
telepon,
PSN, LAN
[13]
|
TCP/IP, dll.
|
SMTP
(e-mail), telnet, ftp, NNTP, SNMP,
dll.
|
UUCP
|
telepon
|
UUCP
|
e-mail, News
|
UNINET
|
telepon, SKDP
|
UUCP
|
e-mail
|
SKDP
|
SKDP
|
CCITT
X.25
|
hubungan
antar terminal.
|
PAKSATNET
|
radio, satelit
|
CCITT
X.25
|
hubungan
antar terminal.
|
FidoNet
(BBS)
|
telepon
|
FidoNet
|
e-mail,
file
transfer
|
AMPRNet, (amatir
radio)
|
radio
|
AX.25
[8], TCP/IP (dll) [11],
X.75/X.224
|
SMTP
(e-mail), telnet,
ftp, NNTP,
SNMP, dll.
|
Hanya jaringan InterNet yang
mampu bekerja secara transparant tanpa memperdulikan jenis perangkat keras dan
saluran komunikasi yang digunakan. Di samping itu, hanya InterNet yang mampu
menyediakan fasilitas yang cukup banyak bagi para pemakai. Pada tingkat yang
sama AMPRNet milik amatir radio juga menyamai tingkat kompletisitas dari
InterNet. Jelas bahwa jaringan InterNet (dimana warung c1exsun@watshine.uwaterloo.ca
berada) merupakan contoh nyata sebuah jaringan komputer yang telah dewasa;
mempunyai banyak fasilitas dan andal dalam operasinya.
Mungkin menarik untuk dibandingkan bahwa ternyata teknologi jaringan
komputer yang beroperasi di Indonesia menggunakan teknologi yang tidak terlalu
canggih. Fasilitas yang digunakan umumnya terbatas pada e-mail dan News bahkan
sebagian (SKDP dan PAKSATNET) hanya berfungsi sebagai sarana penghubung antara
terminal dengan komputer pusat.
Berpegang pada
perbandingan kemampuan di atas dapat diambil kesimpulan bahwa secara jangka
panjang sebaiknya kita mengadopsi jaringan komputer semacam InterNet atau
AMPRnet. Lebih lanjut, AMPRnet menggunakan saluran radio yang murah, sedangkan
Internet menggunakan saluran kabel atau fiber optics yang bisa sangat mahal
untuk jaringan yang luas. Juga, penggunaan saluran radio membuka pintu pada
keuntungan‑keuntungan tambahan seperti pemancaran (broadcasting) dam
portabilitas/mobilitas. Sebagai perbandingan tambahan, biaya koneksi SKDP
milik PERUMTEL (1200 baud) saat ini sekitar Rp. 50.000-Rp.80.000 perbulan
ditambah biaya pengiriman data. Jika kita bandingkan dengan biaya perlengkapan
radio VHF yang secara total akan berkisar sekitar Rp. 500.000. Jadi dengan
mengadopsi teknologi yang digunakan di AMPRNet (milik amatir radio), Indonesia
dapat mengembangkan jaringan komputer dengan biaya operasi rendah tetapi
mempunyai kemampuan yang cukup tinggi. Untuk menjamin reliabilitas pengiriman
data sebaiknya digunakan frekuensi pada band VHF / UHF yang mempunyai
kemampuan lebih baik daripada SW (HF). Tentunya masih banyak pertanyaan yang
perlu kita jawab, seperti apakah kita memang perlu jaringan komputer dengan
kompleksitas demikian tinggi? Sejauhmana kita mampu menyebarkan pengetahuan
tentang teknik jaringan komputer dan mengembangkan sumber daya manusia yang
mampu menangani dan memakai teknologi canggih ini? Langkah apa yang terbaik
untuk mencapai itu semua? dan tentunya masih banyak lagi. Mudah-mudahan
diskusi yang berlangsung dapat menjawab sebagian pertanyaan yang ada.
JARINGAN
KOMPUTER MENGGUNAKAN RADIO.
Potensi saluran radio untuk jaringan komputer telah lama disadari oleh
banyak pihak, termasuk di Indonesia. Dalam sub bagian ini, penulis akan
mencoba melaporkan secara garis besar usaha yang tengah berjalan di Indonesia
maupun diluar negeri dalam membentuk infrastructure untuk terbentuknya
jaringan komputer biaya murah menggunakan radio. Tentunya dengan keterbatasan
yang ada pada penulis laporan ini bukan merupakan laporan yang lengkap.
Informasi yang diperoleh umumnya hasil surat menyurat / diskusi dengan
rekan-rekan penulis. Kredit untuk ini perlu penulis sampaikan kepada Dr. Adang
Suwandi, Prof. Dr. Iskandar Alisyahbana, Dr. S. Nasserie, Sdr. Achmad Darmawan,
Ir. Achmad Fu'ad Mas'ud, Ir. Yudoyono Kartidjo M.Sc. (jurusan Teknik Elektro
ITB); Dr. Kusmayanto Kadiman (PIKSI-ITB); Ir. Robby Soebiakto, Ir. Tjandra
(PT. USI IBM, Jakarta) dan masih banyak lagi.
Penelitian untuk membuat prototipe perangkat keras untuk jaringan
komputer menggunakan packket radio saat ini praktis terkonsentrasi di jurusan
Teknik Elektro ITB dengan di motori oleh Prof. Dr. Iskandar Alisyahbana, Dr.
S. Nasserie dan Sdr. Achmad Darmawan. Usaha yang sama juga sedang penulis
lakukan disela-sela kesibukan penelitian. Saat ini kami lebih
mengkonsentrasikan diri pada prototipe perangkat keras yang sangat murah untuk
memungkinkan beroperasi dalam jaringan komputer packet radio. Secara garis
besar perangkat ini dapat digambarkan dalam blok diagram Gambar 2 [10].
Gambar
2. Blok Diagram Perangkat Paket Radio
Umumnya perangkat packet radio yang digunakan saat ini bukanlah seperti
yang terpampang pada Gambar 2, melainkan menggunakan Terminal Node Controller
(TNC) sebagai perantara Komputer dengan radio. Fungsi Terminal Node Controller
menjalankan protokol link layer AX.25 dan MODEM untuk mentranslasikan sinyal
digital ke sinyal analog yang dimengerti oleh radio. Protokol link layer AX.25
dijalankan oleh sistem prosesor mikro dalam TNC. Tentunya secara teknis sistem
paket radio menggunakan TNC lebih fleksibel karena memungkinkan berbagai jenis
komputer bergabung dalam jaringan komputer paket radio. Keuntungan ini
diperoleh dengan mengorbankan biaya yang dibutuhkan untuk membangun peralatan
TNC yang relatif lebih mahal.
Jenis komputer mikro yang digunakan di Indonesia tidak banyak
bervariasi. Hal ini sangat memudahkan untuk membangun perangkat murah yang
memungkinkan penggabungan komputer mikro ke jaringan komputer menggunakan
radio. Biaya pembuatan perangkat keras dapat ditekan lebih rendah dengan
memindahkan protokol link layer AX.25 di TNC ke komputer mikro berupa
perangkat lunak. Akhirnya perangkat yang digunakan secara keseluruhan tampak
pada blok diagram pada gambar 2. Jenis modem yang digunakan dapat beragam.
Team peneliti di jurusan teknik elektro ITB (di motori oleh Prof. Dr. Iskandar
Alisyahbana) kemungkinan besar akan mengadopsi rancangan yang cukup murah
dengan menggunakan komponen EXAR yang cukup banyak di Indonesia. Kesulitan
yang mungkin dihadapi oleh industri elektronika di Indonesia dalam mengadopsi
rancangan ini terutama dalam proses alignment yang memakan waktu. Penulis (OWP)
saat ini sedang membangun modem menggunakan one-chip-modem TCM3105 dari Texas
Instrument [9]. Konsep modem ini sangat mudah untuk diadopsi oleh industri
elektronika di Indonesia karena rangkaian modem ini sangat sederhana dan
praktis tidak perlu dilakukan alignment yang rumit. Akan tetapi harga
one-chip-modem yang digunakan relatif lebih mahal daripada EXAR chip yang
digunakan oleh team peneliti di ITB. Kami berharap rancangan modem untuk
packet radio beserta perangkat lunaknya dapat dilepas ke public domain di
Indonesia sekitar tahun depan (1992). Mudah-mudahan hal ini dapat membantu
pembentukan infra-structure masyarakat yang siap untuk menerima jaringan
komputer.
Salah seorang dari penulis (AL) saat ini sedang mengembangkan sistem
komunikasi real-time menggunakan teknologi paket radio. Terutama sistem ini
berguna untuk multi-media [12].
Di samping membangun perangkat keras modem, beberapa peneliti yang
dimotori antara lain oleh Dr. S. Nasserie dan Dr. Adang Suwandi di ITB saat
ini bergerak untuk mengembangkan teknologi satelit komunikasi. Penelitian ini
merupakan bagian dari program penelitian "Small Satellite
Systems" dalam rangka kerjasama PERUMTEL-ITB. Integrasi antara
jaringan komputer menggunakan radio dan satelit komunikasi juga terus dijajaki.
Terlepas dari penelitian dalam perangkat keras untuk jaringan paket
radio, usaha untuk mempelajari dan mengembangkan perangkat lunak untuk
menjalankan perangkat keras yang dibangun terus berjalan. Peneliti yang
bergerak dibidang ini terutama bernaung dibawah PIKSI-ITB dan PAU
Mikroelektronika ITB. Terutama berkonsentrasi pada jaringan komputer yang
menggunakan protokol TCP/IP. Usaha untuk menyebarkan konsep jaringan komputer
menggunakan TCP/IP di masyarakat banyak di Indonesia juga terus berjalan. Hal
ini dilakukan dengan memberikan kemudahan untuk memperoleh copy
dokumen-dokumen tentang standard-standard yang digunakan dalam jaringan TCP/IP
secara non-komersial. Tentunya masih banyak pertanyaan dibenak hati kami;
seperti strategi pengembangan infra-structure di masyarakat maupun industri
elektronika di Indonesia? secara kuantitatif seberapa jauh kemampuan
masyarakat untuk menyerap teknologi komunikasi data? dll.
PENUTUP.
Dalam tulisan ini telah dilaporkan secara garis besar usaha-usaha yang
tengah berjalan untuk membangun jaringan komputer biaya murah menggunakan
radio di Indonesia. Jaringan ini, yang mengacu pada AMPRNet, mempunyai
kemampuan untuk menangani kompleksitas servis yang cukup rumit yang setara
dengan jaringan InterNet. Penelitian perangkat keras maupun lunak sudah mulai
menampakan hasil-hasil yang cukup positif. Penelitian ini umumnya lebih banyak
dilakukan oleh peneliti di Institut Teknologi Bandung (ITB), Indonesia.
Kerjasama dengan industri elektronika maupun usaha memasyarakatkan teknologi
jaringan komputer menggunakan radio saat ini masih pada tahap awal penjajakan.
Penulis berharap untuk memperoleh masukan berupa kritik saran maupun komentar
dari rekan-rekan tentang strategi pemasyarakatan teknologi jaringan komputer
yang relatif baru dan murah ini. Terima kasih banyak atas perhatian yang
diberikan.
ACUAN.
-
Sukirno,
O.W.Purbo, Basuki R.A., I.Hariadi, Eniman Y.S., S. Sutikno, A. Langi, G.
Soemarwoto, A. Indrayanto, B. Rahardjo, A.H. Setiadi, B. Yuwono, R.S.
Sadjad, K. Astami dan B. Riyanto, "Penelitian bidang
mikroelektronika dan pengembangannya di Indonesia," Seminar PPI
Inggris Raya, Salford University, 18 Desember 1990.
-
anggota
"warung elektronik" karyasiswa Indonesia di Canada, "Pendidikan
Komputer," KOMPAS 6 Agustus 1991.
-
O.W.
Purbo, YC1DAV/VE3, "Sistem komunikasi data paket radio amatir,"
majalah Elektron, th. XIV, no. 38, hal. 3815-3820, 1990.
-
O.W.
Purbo, "Jaringan komputer biaya murah menggunakan radio,"
KOMPAS 30 Desember 1990.
-
O.W.
Purbo dan Suryono Adisoemarta, "Teknologi satelit komunikasi
komputer di amatir radio," KOMPAS 21 Juli 1991.
-
O.W.
Purbo, "Pemasyarakatan jaringan komputer biaya murah menggunakan
radio: sebuah proposal," Jurusan Teknik Elektro, Institut
Teknologi Bandung, 1991.
-
W.R.
Stevens, UNIX Network Programming, Prentice Hall Software Series,
1990.
-
T.L.
Fox, WB4JFI, AX.25 Amateur Packet-Radio Link-Layer Protocol: Version
2.0, American Radio Relay League, Inc., October 1984.
-
_,
Telecommunications Circuits: Transmission, Switching, Subscriber, and
Transient Suppresors, Texas Instrument Linear Product, 1991.
-
O.W.
Purbo dan Adang Suwandi, Perangkat Jaringan Komputer Biaya Murah
Menggunakan Radio: Sebuah Proposal, Jurusan Teknik Elektro, Institut
Teknologi Bandung, 1991.
-
Bdale
Garbee, N3EUA, Don Lemley, N4PCR, and Milt Heath, "Adaptation of
the KA9Q TCP/IP Package for standalone packet switch operation,"
ARRL/CRRL Amateur Radio 9th Computer Networking Conference, pp. 99-104,
1990.
-
A.
Langi, VE4ARM, and W. Kinsner, VE4WK, "CELP high-quality speech
processing for packet radio transmission and networking," ARRL/CRRL
Amateur Radio 9th Computer Networking Conference, pp. 164-169, 1990.
-
W.
Stallings, Handbook of Computer Communications Standards: Local Network
Standards, vol. 2, MacMillan Book, New York, 1987 dan W. Stallings, Handbook
of Computer-Communications Standards: Department of Defence (DoD)
Protocols Standards, vol. 3, MacMillan Book, New York, 1987.
|